Pringsewu – Lensatipikor.com – Setelah ramai diberitakan media rusaknya rabat beton didusun 5 RT 01 Pekon Karangsari secara tiba-tiba pihak pekon melakukan rehab penambalan jalan rabat reton tersebut, sangat nampak tambal sulam dilakukan dibeberapa titik jalan semen yang hancur dan remuk, namun tidak menambal secara keseluruhan jalan tersebut.
Diperkirakan rehab rabat beton tersebut hanya menggunakan pasir satu mubil dumtruk saja, dengan semen beberapa sak saja, pengadukan semen juga hanya dengan adukan manual saja tidak menggunakan molen, sejak beberapa hari sebelumnya, makin nampak kecurigaan adanya indikasi kualitas bangunan rabat beton tersebut dibuat dengan kualitas buruk.
Ada beberapa titik yang dilakukan tambal sulam, seperti dititik awal pintu masuk, demikian juga dibeberapa titik dibagian tengah dan ujung jalan, bahkan sudah beberapa hari ini pintu masuk jalan rabat tersebut dilakukan pemortalan atau ditutup sementara untuk kendaraan melintas jalan tersebut.
Pada pemberitaan sebelumnya pembangunan rabat beton sepanjang 200meter didusun 5 RT 01, Pekon Karangsari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu dikerjakan asal jadi karena belum lagi seumur jagung kondisi rabat beton tersebut sudah banyak yang rusak, semen pada mengelupas banyak krikil batu yang nongol bahkan retak-retak, padahal menurut data yang dimiliki media ini anggaran pembangunan jalan lingkungan tersebut anggarannya mencapai Rp.242juta lebih.
Pengerjaan proyek rabat tersebut diduga telah terjadi Mark-up anggaran yang cukup besar karena dikerjakan dengan sfek kualitas buruk selesai dikerjakan pada ahir tahun 2023 kondisinya saat ini sudah banyak yang hancur.
Menurut sumber warga dusun lima yang minta namanya dirahasiakan mengatakan saat pelaksanaan pembangunan rabat beton diketahui dilakukan oleh pemborong pihak lain yang dipercaya oleh Kakon dengan melibatkan warga sekitar sebagai tukang, tidak mengetahui RAB proyek, bahkan saat pengadukan semen dengan material itu tidak beraturan kadang satu molen hanya dengan setengah sak semen saja.
Pengerjaan proyek hanya dalam waktu 15hari, hanya menggunakan 3orang tukan dan 4orang warga sekitar sebagai kenek membantu tukang, saat warga melihat mereka berkerja adukan dibuat mereka satu sak setiap molen namun saat warga pergi adukan hanya menggunakan semen setengah sak saja, sehingga bisa dilihat hasilnya saat ini baru sebulan acian sudah banyak mengelupas hanya karena kena air hujan, saat ini air bisa meresap kedasar rabat karena beton yang tabur karena bangunan kualitas buruk.
Selain itu dijelaskan sumber juga jalan itu baru dibangun akhir tahun 2023, saat ini banyak yang mengelupas dan rusak, sudah bisa dipastikan telah terjadi mark-up anggaran pembangunan rabat beton ini.
Sementara Kakon Karangsari Supriyono secara tidak sengaja bertemu dengan wartawan media ini dilokasi pekerjaan saat melakukan rehab rabat beton, pada selasa 27/02/2024, Supriyono menyampaikan tentunya jalan rusak harus diperbaiki juga jalan tersebut belum dilakukan serah terima dengan warga setempat.
Selanjutnya tim media ini siangnya kembali menemui Kakon Karangsari Supriyono kerumah kediamannya, namun Supriyono tidak bisa ditemui bahkan mencoba dihubungi via ponsel ketika ditanya ada dugaan mark-up anggaran pembangunan rabat beton tahun 2023 senilai Rp.242juta lebih Supriyono dia mengatakan lokasi pembangunan rabat beton ada dua titik salah satunya didepan kantor pekon namun ketika ditanya panjang volume jalan terkesan tidak mau menanggapi malah mematikan hpnya.
Tim