Tanggamus-lensatipikor.com Pengerjaan proyek rigit beton milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Tanggamus, yang berada di Pekon Gading dan Sukamulya Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, dikerjakan serampangan sehingga banyak menuai kecurigaan masyarakat, diduga proyek ini menjadi ajang korupsi rekanan dan pihak dinas terkait, karena pekerjaan proyek ini terkesan asal jadi.
Terpampang dipapan plang proyek yang berada dilokasi diketahui nilai pagu proyek Rp.1.007.815, miliar, yang dikerjakan oleh rekanan CV.AGIM PERDANA dengan konsultan pengawas RC.CONSULTAN. proyek ini milik Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Tanggamus dengan sumber dana APBD Kabupaten Tanggamus,
Menurut keterangan masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya, mengatakan proyek pengerjaan rigit beton ini sangat mencurigakan, dimana pengerjaan proyeknya terkesan asal jadi atau bisa dinilai masyarakat tidak seperti mengerjaan proyek rigit beton pada umumnya, selain pengerjaan didasar rigit tidak ada pondasinya atau tidak digali, hanya dihamparkan diatas tanah saja maka diyakini ini tidak sesuai aturan karena jika melihat dilokasi jalan yang dibangun menanjak seperti dilokasi maka jalan akan rawan tergerus air jika datang, artinya seharusnya rigit beton seperti ini digali agar pondasi jalan kokoh tertanam kedalam tanah.
Belum lagi semen rigit beton menggunakan semen karungan merk jakarta, bahkan pengerjaan semen diaduk dilokasi dengan menggunakan molen biasa, dan adukan semen yang tidak beraturan, bahkan ukuran kualitas semen diduga tidak sesuai sfesifikasi karena adukan semen dengan molen semaunya tampa menggunakan semen standar untuk rigit beton.
Belum lagi nampak dilokasi saat media turun kelokasi proyek rigit beton ini menggunakan besi kecil ukuran 10banci, yang disisi kiri dan kakan badan bangunan rigit beton, bahkan alas bawah semen tidak menggunakan karpet plapis bagian bawah atau plastik hanya dihamparkan langsung ketanah.
Saat dilokasi media ini pada rabu (22-11-2023) tidak ada yang bisa dikonfirmasi beberapa tukang yang bekerja mengatakan kami tidak mengetahui pekerjaan milik siapa namun disebutkan pengawasnya bernama bonar namun sedang tidak berada dilokasi, demikian juga dari pihak konsultan dan Dinas PU juga tidak ada.