PJ Bupati Tanggamus Gelar FGD Dan Pembinaan Statistik 2025

Tanggamus – Lensatipikor.com – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Tanggamus Dr. Ir. Mulyadi Irsan, MT. IPU., gelar ‘Focus Group Discussion’ (FGD) atau metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pandangan dan pengalaman peserta terkait topik tertentu dan Pembinaan statistik sektoral ditahun 2025.

Acara berlangsung di ruang rapat utama Sekretariat Daerah Kabupaten setempat pada Rabu (12/2/2025).

Dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus Niken Hariyanti, S.Si., Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) beserta jajarannya, Para Asisten dan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Tanggamus.

PJ. Bupati dalam Sambutannya mengatakan banyak data statistik tersebar di instansi pemerintah untuk kebijakan strategis, sehingga perlu dikelola dengan baik guna mewujudkan satu data Indonesia, yang diatur dalam Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Disampaikannya juga, apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Tanggamus. Katanya, keberhasilan dalam menghasilkan data yang kredibel adalah hasil kolaborasi yang baik antara BPS, Perangkat Daerah, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

“Namun kita juga harus jujur mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu kita benahi bersama, seperti kelengkapan dan konsistensi data, pemanfaatan data untuk pengambilan kebijakan, infrastruktur dan teknologi informasi,” kata Mulyadi.

Mulyadi Irsan juga berharap Acara FGD menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas statistik sektoral. Ia juga mengajak untuk menjadikan data sebagai landasan utama pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Tanggamus.

“Saya juga mengajak seluruh OPD untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam penyelenggaraan statistik sektoral, sehingga apa yang 

kita hasilkan benar-benar bermanfaat bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Terakhir Pj. Bupati Tanggamus menegaskan membangun tanpa data, ibarat berjalan tanpa tujuan. Menurutnya, menyediakan data yang valid dan reliabel itu mahal, tetapi membangun tanpa data akan jauh lebih mahal, karena semua upaya menjadi tidak efisien dan tidak efektif. (*)

banner 728x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *