Tanggamus -Lensatipikor.com – Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) inisial (S) Pekon Sumanda Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus diduga menggelapkan berbagai bantuan yang nilainya mencapai ratusan juta tampa musyawarah dengan anggota Gapoktan, bantuan yang berasal dari dana pemerintah tersebut baik berupa barang atau aset juga bantuan berupa dana raib tak jelas ditangan ketua gapoktan tersebut.
Berbagai bantuan gapoktan yang diketahui para anggota dibantukan pemerintah untuk kepentingan semua anggota gapoktan sejak tahun 2018 tersebut hingga kini menjadi misteri.
Menurut salah satu anggota gapoktan yang minta namanya dirahasiakan mengatakan pada awalnya gapoktan mereka menerima bantuan SL cabe untuk percontohan pertanian cabe pada tahun 2018-2019 bahkan juga mendapatkan bantuan mesin stem untuk menyiram cabe juga bantuan bibit cabe.
Pada pelaksanaan awal kegiatan bantuan cabe ini juga tidak ada keterbukaan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut para anggota hanya mendengar cerita saja namun tidak ada transfaransi dengan anggota gapoktan.
Selanjutnya pada tahun 2020, kelompok tani mendapat kembali bantuan sebuah mesin hentraktor ukuran besar yaitu kendaraan untuk ngebajak tanah kebun, diperkirakan nilai harga hentraktor tersebut sekitar harga Rp.500juta bantuan dari Dinas Pertanian.
Proses berjalan mesin bajak tersebut berawal digunakan kelompok untuk diwilayah Sumanda namun pada beberapa tahun kemudian mesin hentraktor tersebut disewakan ke wilayah kotabumi lampung utara pada saat itu, namun berjalan sekian lama hentraktor tersebut tidak ada kembali menurut info yang diketahui para anggota kendaraan milik pemerintah tersebut dijualkan oleh S Ketua kelompok tani hingga sekarang tidak ada kabarnya.
Lebih jauh djelaskan sumber juga pada tahun 2019 kelompok tani pernah mendapat bantuan dana sekitar Rp.80juta yang pada saat itu dibelikan ayam petelur sekitar 900ekor, perjanjian setiap bulan sekali ada pembagian kekelompok tani, namun berjalan waktu tidak ada kejelasan pada anggota dengan alasan usaha ayam petelur mengalami kerugian.
Dijelaskan nara sumber anggota kelompok tani ada 20 orang, melakukan musyawarah pada saat itu menurut ketua gapoktan ayam sudah tidak nelor lagi sehingga dijual sementara hasil penjualannya tidak jelas sama anggota kelompok tani.
Yang lebih mengherankan lagi pernah ada rapat membahas akan ada bantuan kambing sehingga membuat kandang kambing pada saat itu karena akan menerima bantuan tersebut tapi kambingnya tidak datang juga bahkan kandang kambingnya masih ada disamping rumahnya ketua, anggota gak tahu sama sekali bantuan kambing tersebut.
Sementara Ketua kelompok tani pekon Sumanda inisial S, belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi pada saat media ini datangi kediamannya pada sabtu (23/11/2024) sedang pergi ketalangpadang acara kampanye salah satu calon bupati jelas anaknya.
Sementara Kepala Pekon Sumanda Muhidin saat didatangi media ini dikediamannya juga sedang tidak ada ditempat rumah sang kepala pekon terkunci gembok dari luar sehingga belum bisa didapat dikonfirmasi.
Tim