Tanggamus – Lensatipikor.com Oknum tim sukses salah satu Calon Bupati Kabupaten Tanggamus melakukan intimidasi pada warga, ancam penerima bantuan sosial agar memilih salah satu cabup jika menolak bantuan PIP dan PKH akan dibatalkan, seakan pihak cabup tersebut berkuasa mengatur bantuan tersebut.
Praktek intimidasi tersebut terjadi pada seorang warga dusun pagar jarak Pekon Tiuhmemon Kecamatan Pugung Tanggamus atas nama Ryd(45) penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Indonesia Pintar (PIP) didatangi oleh seorang oknum TS salah satu calon bupati perwakilan parpol mengintimidasi warga penerima bantuan tersebut agar keluarganya memilih calon yang dimaksud jika tidak bantuan PIP anaknya dibatalkan.
Padahal dana bantuan PIP anaknya Nadia A.Azzahra, masih sekolah SD dan sudah dua kali bantuan PIP tersebut diterima anaknya, namun diceritakan Ryd secara tegas dia menolak ajakan tim sukses cabup tersebut, baginya tidak masalah harus batal bantuan PIP anaknya dia tidak akan beralih pilihan, karena sejak priode lalu keluarga Ryd memilih Bunda Dewi.
Warga tersebut mengaku sudah didatangi oleh tim sukses dari calon bupati yang memintanya untuk memilih calon bupati yang dikenalkan kepadanya, secara terang-terangan mengintimidasi warga tersebut agar memilih calon bupati tersebut, dengan gaya preman dan memaksa namun secara tegas warga tersebut menolak dan mengatakan jika karena soal pilihan bupati ini harus batal menerima bansos dia tidak masalah karena sudah ada pilihan sesuai hati nuraninya dan sudah dia kenal memimpin dan banyak membantu mereka selama ini.
Warga lain inisial M diKecamatan Talangpadang juga mengaku dipaksa diajak memilih Cabup yang dikenalkan tim sukses juga, namun karena tidak suka dengan cara intimidasi yang diterima maka persoalan bantuan PIP atau pun PKH tidak merubah pilihan kami soal Cabup, karena merasa kesal dengan cara tim sukses tersebut.
“Tim kami yang berkuasa mengaturnya jika kamu masih ingin dapat PKH dan PIP, maka kamu dan keluarga harus pilih ini,” ungkap M saat menirukan permintaan tim sukses tersebut.
Meski sempat diintimidasi secara verbal, namun M berusaha melawan argumentasi yang disampaikan tim sukses tersebut, karena keyakinan M bahwasanya bantuan sosial tersebut sudah didata oleh pemerintah sesuai dengan laporan dari pekon, demikian juga PIP sekolah yang berwenang melaporkan kepihak terkait sesuai dengan kelayakan penerima.
“PKH dan PIP ini bukan urusan calon bupati, kamu selaku tim sukses, jangan bohongi kami masyarakat, program ini kewenangan kementerian Sosial dan Kemdikbud, kami warga miskin memang suka diintimidasi namun kami mengerti seperti apa permainan yang dilakukan, bahkan saat pencalegkan lalu juga ada kejadian seperti ini, makanya masyarakat harus sadar ini bohong.
Lebih jauh M juga mengimbau kepada masyarakat penerima PKH dan PIP jangan mudah percaya dan terpengaruh, intimidasi oknum mengatasnamakan tim sukses calon bupati yang akan mencoret nama warga penerima bantuan, bila tidak memilih bupati yang dia tawarkan, ini juga harus menjadi perhatian semua pihak karena oknum tim sukses ini keliling dikecamatan pugung untuk melancarkan aksi kebohongannya ini.
“jika ada tim calon bupati datang dan mengatakan bisa menjamin kita bisa masuk sebagai penerima PKH atau PIP, jangan mudah percaya, apalagi bila sampai ada kalimat, kita akan digeser dan tidak dapat bantuan lagi bila tidak memiliki calon bupati yang didukungnya, ini hanya ancaman kosong jangan dipercaya”, tandasnya.
Sementara menurut Iriadi Ketua Gabungan Pemuda Tanggamus (Gapta) mengatakan Tim sukses calon bupati saat ini sudah mendapatkan bocoran soal database masyarakat penerima PKH dan PIP, data itu kemudian mereka manfaatkan untuk sedikit menekan warga supaya mau memilih calon yang mereka tawarkan.
Selain itu juga Iriadi mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak takut dan terpengaruh, dengan ulah dari sekelompok tim sukses yang mencoba intimidasi persoalan bantuan PIP atau PKH akan dibatalkan itu sudah bisa dipastikan sebuah kebohongan, tujuannya menekan agar KPM bisa menurut dan memilih cabup sesuai harapannya.
“Pokoknya jika ada calon bupati atau timnya yang membawa/mengkaitkan soal PKH atau PIP jangan dipercaya, masyarakat jangan mau di bodohi dan dibohongi,” tegas Iriadi.
Sahirun.