Pringsewu – Lensatipikor.com – Pembangunan di Pekon Bumiratu Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pasca turunnya Dana Desa (DD) laksana mata air yang mengalir walau hanya kecil tapi memberikan penyejukan pada Pekon Bumiratu yang terhitung masih baru dua tahun anggaran ini Diantoro menjabat Kakon, namun sudah banyak kemajuan pembangunan yang dicapai dalam realisasi pembangunan diberbagai bidang.
Pekon Bumiratu selain letaknya yang strategis dekat dengan bendungan way sekampung dengan mayoritas warganya sebagai petani dan pedagang, Pekon Bumiratu resmi ditetapkan menjadi desa pada tahun 1931 dibawah kepemimpinan tokoh bernama Alm.Mantarwi, saat ini Pekon Bumiratu memiliki penduduk sejumlah 3108 jiwa dengan 977 Kepala Keluarga.
Pekon Bumiratu mendapat kepercayaan sebagai desa pertama se-Kabupaten Pringsewu yang menjadi percontohan atau pionir dalam pengimplementasian program Cash Management System (CMS) yang merupakan program baru dari SISKEUDES dalam rangka meningkatkan transparansi penggunaan Dana Desa yang dalam hal ini Pekon Bumiratu ditunjuk langsung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pekon Kabupaten Pringsewu.
sejak dipimpin Diantoro nampak dapat terlihat peningkatan pembangunan disegala bidang sehingga aliran pembangunan terus ada peningkatan terus menjadi lebih baik dari sebelumnya, terutama pembangunan infrastruktur jalan pekon merata sudah berhasil dibangunkan rabat beton pada setiap dusunnya.
Pekon yang mayoritas penduduknya sebagai petani dan pedagang, yang merupakan salah satu pekon penyangga padi, sayur-sayuran, bahkan ada juga yang menjadi pedagang penjual hasil petani dan lainnya, sementara bagi petani tentu saja membutuhkan belaian tangan halus seorang pemimpin pekon yang mumpuni, ulet, tekun dan sabar dalam menyesuaikan antara keinginan masyarakat dan penyeimbangan kemampuan pemerintah pekon sendiri tentu saja ini tidak terlepas dari penerimaan masyarakat setempat memahami arti pentingnya pembangunan pekon disegala bidang, dikatakan Diantoro Kakon Bumiratu belum lama ini.
Sebagai penopang perekonomian masyarakat Pekon Bumiratu yang mayoritas tahap berkembang namun masih ada warga kategori ekonomi kurang mampu tentunya dengan menjalankan program pemerintah pusat sangat membantu perekonomian masyarakat dengan menopang ekonomi kerakyatan yang menggunakan Dana Desa (DD) termasuk realisasi DD tahap 1 dan 2 tahun 2024 direalisasikan dengan baik oleh Kepala Pekon Bumiratu Diantoro begitu juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pemberdayaan di Pekon tersebut telah direalisasikan sesuai aturan serta kebutuhan masyarakat sesuai dengan perencanaan awal.
Selain itu menurut Diantoro, berbagai program pembangunan dirinya tidak mau bermain-main dengan dana pemerintah terutama yang berdampak dengan hukum karena Kakon sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan dana DD jika melakukan tindak pidana Korupsi, namun yang terpenting selaku pemimpin pekon dia merasa malu pada masyarakat jika penerapan dana DD tidak dilaksanakan secara maksimal karena ini merupakan bagian dari memberikan pelayanan.
“Bantuan dana DD pasti direalisasikan karena itu merupakan kegiatan wajib bagi pekon berdasarkan hasil Musrenbang ditingkat pekon karena kami juga mengerti apabila Kakon melanggar ketentuan yang telah digariskan harus bisa mempertanggung jawabkannya secara hukum, ” jelas Diantoro.
Lebih jauh Diantoro berharap adanya bimtek atau penyuluhan pertanian atau peternakan dari Dinas terkait untuk membantu ekonomi masyarakat, karena untuk peternakan wilayah Pekon Bumiratu merupakan lahan yang subur untuk pakan ternak sapi atau kambing misalnya, demikian juga petikanan bisa dikembangkan diwilayah Bumiratu karena itulah peluang usaha sangat memungkinkan hanya perlu pembinaan agar bisa maksimal dalam pengelolaan saja.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga tidak terlepas dari perhatian Diantoro selaku Kakon, dimana berbagai kegiatan keagamaan seperti majelis taqlim turut mendapat sentuhan dengan dibantu berbagai kebutuhan mereka seperti alat pengeras suara, demikian juga bantuan guru ngaji juga turut menjadi perhatian khusus, TK/Paud sebagai perhatian pada kemajuan generasi masa depan.
“guru ngaji dan Paud sebagai tenaga pendidik generasi masa depan tentunya menjadi target utama, karena pembangunan bukan hanya membangun fisik saja tetapi juga pembangunan mental dan jiwa masyarakat juga sangat penting,” jelas Diantoro.(Adv)